Dalam dunia investasi, kita sering mendengar istilah “don’t put all your eggs in one basket.” Artinya jangan meletakkan semua telur yang kamu miliki dalam satu keranjang, karena jika keranjang tersebut jatuh maka semua telur kamu akan pecah, dan jika diterapkan di dalam dunia investasi, hal ini lebih dikenal dengan istilah diversifikasi.
Sebagai investor memang sebaiknya kita melakukan diversifikasi pada portofolio yang kita miliki, yaitu dengan tidak mengalokasikan seluruh dana investasi di satu saham saja.
Alangkah baiknya investor berinvestasi ke beberapa saham yang berbeda sehingga jika salah satu saham yang merugi, masih ada saham lain yang bisa memberikan potensi keuntungan.
Lalu, bagaimana cara melakukan diversifikasi yang tepat ?
- Ketahui profil risiko
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, kita perlu mengetahui profil risiko untuk memahami tingkat toleransi terhadap risiko setiap investasi. Sebaiknya investor pemula menghindari saham dengan volatilitas yang tinggi.
Sementara investor yang sudah memiliki pemahaman investasi cenderung lebih berani mengambil risiko untuk mendapatkan return yang lebih tinggi.
Sering bertambahnya pemahaman dan pengalaman investasi, profil risiko pun bisa berubah dan meningkatnya kemampuan dalam menoleransi risiko investasi.
- Tentukan porsi dalam portofolio investasi
Tak hanya untuk mengurangi risiko, kita perlu melakukan diversifikasi dengan mengatur porsi dalam portofolio investasi agar return yang didapat maksimal.
Misalnya bagi investor pemula, bisa memilih saham-saham yang cenderung lebih rendah risiko dan menghindari saham-saham dengan volatilitas tinggi.
- Rutin mengevaluasi portofolio investasi
Agar tujuan investasi tercapai, penting untuk terus memantau kinerja portofolio investasi dari waktu ke waktu. Hal ini untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar modal ataupun kondisi finansial kita.
Nah, mengevaluasi portofolio biasanya dilakukan jika kinerja investasi telah melampaui batas toleransi risiko kita, maupun target yang telah kita tentukan.
Komposisi saham dalam portofolio juga bisa disesuaikan dengan porsi yang diatur tergantung tujuan investasi. Misalnya, mengganti saham yang sedang mengalami kerugian dengan saham lainnya yang memiliki prospek keuntungan.
Dalam dunia investasi, ada saat ketika kita sebagai investor dituntut untuk siap menghadapi perubahan.
Strategi diversifikasi merupakan salah satu cara sederhana untuk melindungi portofolio investasi dari volatilitas pasar.
Sehingga kita tetap senantiasa tenang dalam berinvestasi dan mampu meraih return untuk mencapai tujuan finansial kita!