Cara Menerapkan Gaya Hidup Hemat nan Cermat |
Sejak kecil, pasti kamu sering mendengar pepatah “hemat pangkal kaya”. Dulu mungkin hal ini terlihat mudah diterapkan, tetapi nyatanya ketika beranjak dewasa, berhemat merupakan sebuah privilege yang tidak bisa dilakukan semua orang.
Banyak kebutuhan dan keinginan yang perlu dipenuhi. Bahayanya adalah jika kamu tidak bisa, atau lebih parah lagi, tidak mau membedakan mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.
Kamu tidak tahu kapan harus memberikan penghargaan pada diri sendiri, dan kapan harus berhemat.
Berhemat bukan berarti pelit. Berhemat artinya kamu tahu mana yang prioritas dan mana yang tidak. Barang mana yang layak dibeli dan mana yang tidak.
Lalu, bagaimana sih cara menerapkan gaya hidup hemat?
Beli barang mahal, tapi berkualitas
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hemat bukan berarti pelit. Daripada membeli barang dengan harga murah, tetapi kualitasnya meragukan, lebih baik beli yang mahal, tapi berkualitas dan tahan lama.
Karena dengan membeli barang yang lebih mahal, tetapi berkualitas, kamu justru bisa berhemat. Benda tersebut kemungkinan besar lebih awet. Kalau sudah tidak terpakai, bisa dijual kembali dengan harga yang layak.
Selain itu, karena kamu tahu bahwa barang yang kamu punya itu mahal, kamu akan merawatnya dengan baik. Dengan begitu, barang-barang yang kamu beli jadi lebih awet dan tahan lama.
Beli barang baru hanya karena butuh, bukan karena ingin
Masih banyak orang yang sulit membedakan antara beli karena butuh, dan beli karena ingin. Mana barang-barang yang esensial, dan mana yang remeh. Ini juga salah satu penyebab utama kamu jadi boros.
Kalau kamu selalu menuruti keinginan, berapa pun gaji kamu, tidak akan pernah cukup untuk memenuhinya. Karena keinginan atau nafsu akan selalu ada dan bertambah.
Menerapkan prinsip ini akan membuatmu berpikir dua kali ketika ingin membeli sesuatu. Jika memang tidak terlalu butuh, kamu bisa menunda atau bahkan tidak jadi membelinya.
Jangan sampai “besar pasak daripada tiang”
Jika ingin hemat, jangan sampai pengeluaranmu lebih besar dari pemasukan. Memang, melihat saldo rekening yang melimpah, kamu kerap tergoda untuk membelanjakannya.
Beli wishlist ini, jajan itu, traktir sini, borong situ. Memang itu uangmu sendiri sih, dan kamu bebas untuk menggunakannya sesuka hati. Tapi bukan berarti kamu harus terus-menerus menghabiskannya. Bukannya hemat, malah nekat.
Kamu bisa membuat skala prioritas, dengan mencatat apa saja kebutuhan yang jadi prioritas dalam sebulan, kemudian melakukan budgeting dengan membagi uang ke berbagai pos pengeluaran.
Ketika kamu sadar bahwa pengeluaranmu ternyata lebih besar daripada penghasilan, selain mencoba untuk berhemat, cobalah juga untuk mencari penghasilan tambahan.
Entah dengan side hustle, jadi freelancer, berjualan, dan sebagainya. Jangan hanya fokus pada satu sumber penghasilan saja.
Menyisihkan uang untuk ditabung dan investasi
Dengan menerapkan gaya hidup hemat, berarti kamu sadar akan kebutuhan untuk masa depan, tidak hanya untuk beberapa hari dan bulan ke depan. Salah satu caranya adalah dengan menyisihkan uang untuk ditabung dan investasi.
Penting untuk selalu berpikir jangka panjang daripada hanya menggantungkan hidup dari gaji ke gaji. Dengan mencari penghasilan tambahan, membangun passive income, menyiapkan dana darurat dan asuransi, dan sebagainya.
Penting juga untuk berinvestasi, karena kamu memiliki kesempatan untuk mengembangkan uangmu di masa depan. Jika selama ini kamu masih terbiasa menabung di rekening tabungan, ini sudah baik.
Namun bertahap, kamu juga bisa menginvestasikan uangmu di deposito, emas, atau pasar uang seperti saham dan reksadana yang memiliki return lebih besar.
Itulah beberapa cara menerapkan gaya hidup hemat. Tidak semua orang mampu melakukannya, jika kamu bisa, berarti kamu sudah siap untuk memiliki masa depan dengan keuangan yang stabil.