.jpeg)
Sebanyak 36 santri berprestasi penerima beasiswa berkunjung ke gedung pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Jumat, 7 Juli 2023 kemarin.
Para santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia itu secara resmi dilepas untuk siap mengikuti masa perkuliahan di kampus pilihan. masing-masing kunjungan sekaligus pelepasan para santri berprestasi itu dilakukan setelah 5 hari melalui proses inkubasi sejak tanggal 2 Juli hingga 7 Juli 2023 di pesantren Nur Madinah Pondok Cabe Tangerang Selatan.
Program beasiswa santri berprestasi ini dilakukan atas kerjasama lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama dengan Rabithah Maahid Islamiyah PBNU dan Bank Mega Syariah.
Mayang Darsita penerima beasiswa dari Aceh Tamiyang mengatakan "Sangat mendukung para pelajar di Indonesia yang kurang akan ekonomi dan penuh dengan keterbatasan dan sangat mendongkrak pemuda-pemuda yang memiliki kualitas tinggi, sehingga kedepannya bisa lebih berkontribusi untuk negara"
LAZISNU dan RMI PBNU kemudian bertugas untuk menyeleksi para calon penerima beasiswa itu sampai akhirnya mendapatkan 36 santri di dalam program ini.
Kata Kohari tak ada persyaratan khusus namun mereka para penerima beasiswa itu merupakan santri berprestasi yang mendapatkan rekomendasi dari perkumpulan NU dan pondok pesantren yang berada di bawah naungan RMI.
Kohari mengungkapkan program beasiswa ini membebaskan masing-masing santri untuk memilih perguruan tinggi yang ingin dituju kepada para santri penerima beasiswa itu ia berpesan agar senantiasa menjaga aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah.
Sebab di dunia yang baru itu para santri akan dihadapkan pada banyak mazhab dan aliran keagamaan namun saat mampu berpegang teguh kepada aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah mereka tidak akan terombang-ambing dengan berbagai bahan baru yang tidak jelas.
Inilah sebabnya LAZISNU dan RMI PBNU mengadakan masa inkubasi atau pembekalan kepada para santri sebelum memasuki dunia perkuliahan.
Nailul Ahyar Penerima Beasiswa dari Umul Ayman Aceh menjelaskan "Selama inkubasi kami dibimbing dengan sangat baik kami diajarkan berbagai ilmu dimulai dari bagaimana cara menulis karya ilmiah diajarkan, bagaimana cara kami melakukan public speaking dengan benar kemudian ada penambahan wawasan kami tentang keNU-an ke-aswaja-an."
"Walaupun itu secara virtual akan tetapi itu disampaikan dengan sangat baik dengan sangat jelas dan moga-moga dengan wawasan keNu-an dan wawasan ke-aswaja-an yang kami miliki bahwa kami dapat menjadi kader Nahdliyyin, kedepannya yang akan berkontribusi dalam dunia masyarakat" imbuh Nailul Ahyar.
Sebagai informasi total penerima beasiswa santri berprestasi sebanyak 36 santri santriwati dari 31 pesantren di Jawa, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Riau,Bangka hingga Nanggroe Aceh Darussalam.
Mereka telah melalui proses yang panjang mulai dari pendaftaran dan pengumpulan berkas pada tanggal 17 April hingga 30 April 2023, seleksi administrasi pada tanggal 1 Mei hingga 5 Mei 2023, tes wawancara pada tanggal 11 Mei hingga 12 Mei 2023, hingga pengumuman penerimaan beasiswa pada 16 Mei 2023.
Para santri penerima beasiswa itu memilih berbagai kampus tujuan diantaranya adalah universitas Indonesia, Universitas Al Azhar Kairo Mesir, UIN Walisongo Semarang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta, UIN Salatiga, Universitas Negeri Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Gunung jati bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Pamulang, Universitas Pasundan, UIN Tulungagung dan STIS Ummul Aiman Pidie Jaya Aceh.